Bukan perempuan biasa

Allah menakdirkan aku bertemu dengan perempuan-perempuan luar biasa. Karena mereka membuatku lebih bersyukur, karena mereka juga aku tahu arti cantik. Kalau tanya nama mereka, aku tidak tahu,rumah mereka, aku juga tidak tahu, yang aku tahu hanya fisik mereka.
aku diskripsikan ya.
Perempuan pertama : seorang nenek tua,yang kalau jalan,ehm...tidak bukan jalan,kalu berpindah beliau ngesot.
Lantas apa hebatnya?karena dia berpindahnya pergi kepasar, yang jalannya kalau naek motor ja,ngga' enak apalagi kalau (maaf) pakai bokong (ngesotnya jongkok).Aku yakin sangat tidak nyaman:( bisa dibayangkan kan?
Perempuan kedua : seorang perempuan yang aku taksir berumur seperti aku, aku bertemu beliau, lebih tepat papasan kalau mau ke sekolah, dia naek motor dan kl aku perhatikan helmnya tidak pernah ditutup karena (maaf) matanya cacat sebelah.
Perempuan ketiga : aku bertemu perempuan ini tidak sesering perempuan kedua, tapi aku rasa lebih dari tiga kali aku bertemu dengannya, wajah perempuan ini tidak seperti normalnya, entahlah aku tidak bisa menggambarkan dengan jelas, yang pasti hidung, mata juga bibir tidak normal.
Lantas mengapa aku bilang hebat?
Aku yakin mereka hebat, karena mereka harus perang batin yang sangat hebat untuk mengalahakan rasa minder mereka dan yang membuatku salut, mereka tetap beraktivitas layaknya perempuan normal, bahkan lebih baik.
Aku yakin mereka sabar, karena hingga hari terakhir bertemu dengan mereka kondisi mereka tidak ada perubahan.
Allah memang menciptakan makhluk tanpa sia-sia,mereka diciptakan untuk kita "baca" hingga kita selalu bersyukur dan semakin dekat dengan Allah.
ya Allah terimakasih, Engkau berikan aku fisik yang lengkap, tanpa kurang sedikitpun.
Lantas Apa arti cantik bagiku?
Mereka jauh lebih cantik dari putri indonesia apalagi miss universe. Bukan tubuh sintalnya juga bukan paras  ayunya tapi hati mereka yang menjadikan mereka cantik. Apalagi perempuan kedua, dia mengenakan hijab walau hijabnya tidak sekeren hijjabers, aku tetap menganggap dia cantik.

NB : lama aku tidak bertemu mbah tua, sehatkah beliau?